Pelapis Lantai Ramah Lingkungan
Oleh Kevin
MASYARAKAT Eropa amat sadar bahwa kualitas hidup mereka ditunjang oleh pneggunaan material yang ramah lingkungan. Pemerintah Negara-negara Eropa umumnya telah menerapkan standar yang ketat terhadap penggunaan material bangunan.
Untuk pelapis lantai, misalnya, semenjak dulu mereka telah memakai bahah yang disebut linoleum. Bahan ini elastis dan terbuat dari komponen organic dan anorganik. Linoleum mas kin telah didesain dengan beragam warna dan corak sehingga mengikuti tren lantai yang ada.
Kelebihan lioneum adalah mudah diurai kembali oleh tanah bila bahan ini tak lagi digunakan. Kelebihan lainnya yakni ketahanannya terhadap panas, termasuk api, yang lebih baik disbanding plastic atau kain.
Sisi ramah lingkungan selanjutnya dari linoleum adalah dibuat dari bahan alami yang erukur dan dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Sedikitnya ada enam bahan utama untuk membuat linoleum, yakni jute, pigment, rasin, linsedd iol, limetstone, dan woodfloor.
Untuk pemakaian pada lantai, linoleum dikategorikan menjadi tiga produk, yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur.
Selain ramah lingkungan, bahan ini juga mudah dibersihkan dan ketebalan kurang dari 5 mm. panjang satu gulungnya bisa mencapai 32 m dengan lebar sesuai kebutuhan.
Bahan pelapis lantai ini banyak dipilih oleh para desainer di Eropa dan telah digemari masyarakat di sana. Linoleum tak hanya dipergunakan bagi rumah tinggal. Hotel, perkantoran, dan rumah sakit juga bisa menggunakannya.
Pemasangannya juga mudah, hanya memerlukan permukaan yang rata, seperti lantai semen dan ditempelkan dengan perekat khusus. Lebih baik lagi bila perekatnya juga ramah lingkungan.
Jadi, mengusahakan tempat tinggal yang nyaman dan sehat bisa pula diusahakan melalui material bangunan dan peralatan elektronik yang ramah lingkungan, jika lahan untuk menanam pohon sudah tidah ada.
No comments:
Post a Comment