Friday, September 9, 2011

Lampu LED yang Hemat Energi

Oleh Kevin

Sebagai alat penerangan, pemakaian lampu nyaris tak dapat dihindari. Miliaran lampu telah membuat dunia terang benderang setiap hari.
Namun, terngan lampu tak lantas lepas dari persoalan. Nyalanya banyak menyerap energi listrik dan membuat lingkungan bertambah panas. Oleh karena itu, par insinyur terus melakukan rekayasa teknologi agar lampu dapat terus menyala, lebih terang, lebih hemat, an tak membuat gerah.
Usaha itu sampai pada penciptaan lampu dengna teknologi Light Emitting Diode (LED). Secara sederhana, lampu LED ada pada remote TV kita. Lampu kecil yang menyala bila kita mengganti saluran TV, itulah lampu LED. Cahayanya berasal dari pancaran dioda-dioda kecil yang menyala karena aliran listrik.
Kini, lampu LED semakin banyak dipasang sebagai peranti penerangan. Akan tetapi, kehadirannya belum dapat sepenuhnya menggantikan lampu pijar atau neon karena pendaran lampu LED belum bisa seterang lampu pijar, TL, atau fluorescent. Dengan paparan cahaya yang soft, lampu LED masih banyak dipakai utnuk keperluan dekorasi interior suatu ruangan.
Guna mendapatkan terang yang lebih kuat, sejumlah lampu LED disatukan dalam sebuah bohlam yang bentuknya beragam. Ada yang berupa bohlam tipe down light, ada pula yang berbentuk kabel memanjang yang dikenal dengan strip lighting. Umumnya, strip lighting digunakan untuk pencahayaan tipe indirect atau dekoratif.
LED bersifat amat efisien sehingga terus diusahakan dapat menjadi lampu hemat energi yang bisa menyala terang. Karakter LED unik, yakni menyerap energi dan mengubahnya menjadi cahaya, bukan panas. Itu berbeda dengan halogen  yang menghasilkan panas tinggi, tetapi kuantitas cahayanya rendah. Lampu halogen 70 Watt dapat digantikan oleh LED 9 Watt.
Kelebihan lampu LED juga terdapat pada warna cahayanya yang lebih halus sehingga lebih nyaman di mata. Lampu ini tentu lebih cocok dipakai sebagai penerangan umum maupun khusus. Kelebihan lain terletak pada umurnya yang lebih panjang.
Segala kelebihan itu membuat harga lampu LED menjadi lebih mahal. Akan tetapi, dengan perhitungan yang lebih luas, harganya yang terkesan mahal akan tereduksi dengan sendirinya.

Tuesday, August 30, 2011

Properti | Apartemen

Properti | Apartemen

Tempat Tinggal Tepi Laut

Oleh Kevin
ADa banyak cara untuk memikat orang membeli rumah atau apartemen. Selain lokasi yang stragetis, kemudahan dan keringanan pembayaran juga menjadi daya tarik. Pemandangan indah di sekitar properti itu berada, dapat pula membuat kosumen jatuh hati.
Faktor yang terakhir tadi tampaknya tengah menjadi tren promosi bagi sejumlah pengembang. Akan Tetapi, bagaimana dengan kota yang terlanjur padat seperti Jakarta ini bisa mendapat pemandangan yang indah?

Itu bisa diusahakan dengan membangun properti di tepi laut. Ya, laut dijadikan "halaman" tempat tinggal. Lihatlah Jakarta Utara yang saat ini telah berubah menjadi kawasan prestisius untuk tempat tinggal dan bisnis. Perumahan mewah merapat di sana, tak ketinggilan apartemen-apartemen jangkung yang bentuknya yahud.

Pengembang-pengembang kelas wahid hampir dipastikan memiliki aset di pesisir Jakarta Utara. Apa istimewanya hunian di tepi laut ini?

Seperti hunian di perbukitan hijau, tempat tinggal di tepi laut juga menawarkan pemandangan yang lepas dan jauh. Udara pantai dan debu ombak yang khas, konon dapat meredam penat dan jenuh. Seolah kita berwisata setiap hari.

Bayangkan pula kita tinggal di sebuah unit apartemen yang berhadapan dengan laut di Jakarta Utara, yang setiap waktu kita dapat mengamati akitivitas laut. Semisal kegiatan bongkar muat pelabuhan dan sibuknya pengaturan kapal yang hendak bersandar.

Ada pula suguhan udara, yakni lalu lintas pesawat terbang yang pikuk saat hendak mendarat maupun sesaat setelah lepas landas dari BAndara International Soekarno-Hatta. Bagi yang memiliki anak-anak, pemandangan seperti ini tentu amat menyenangkan dan menjadi sarana belajar gratis.

Tinggal di tepi pantai juga memungkinkan seseorang memiliki kapal pribadi, seperti yang dapat kita tonton di kawasan Pantai Mutiara. Rumah-rumah elite bisa didesain memiliki dermaga untuk mengikat kapal-kapal pesiar mini itu.

Di Jakarta Utara, ada jalan tol yang menghubungkan semua tempat penting di Jakarta. Berdiri pula sejumlah mal yang memayungi tempat belanja dan hiburan keluarga. Sarana pendidikan juga tak jadi soal. Angkutan kotanya pun lengkap, mulai dari mikrolet, metromini, hingga bus Transjakarta.

Tren porperti tepi laut juga bergulir di kota-kota bisnis selain Jakata. Contohnya di Surabaya, yang pembangunan huniannya terjadi secara progresif di pesisir timur Kota Pahlawan itu.

Batam tak mau ketinggalan. Kota yang pembangunannya acap dipengaruhi Singapura itu, juga gencar meluncurkan mega proyek hunian bernuansa pantai. Di Pulau Dewata bahkan sudah jauh lebih masif. Kawasan Kuta, Nusa Dua, Sanur, dan sekitarnya telah disesaki resor, hotel,aprtemen, dan kondotel.

Yang jelas, rumus sederhana untuk membeli properti itu adalah melihat "lapisan" lingkungannya. Misalnya, satu kilometer, dua kilometer tersedia kompleks kuliner, hingga di kilometer selanjutnya berdiri perkantoroan.

Thursday, August 25, 2011

Friendly Energy


Environmentally friendly energy

Various efforts have been made to make a lot of mobile networks is more environmentally friendly. Including the provision of electricity for base transceiver station. BTS especially in remote areas where electricity is not affordable.



Remote areas normally use diesel generators, or it could be renewable energy, like solar cells or windmills, or a combination of both. Just to the constraints diesel power is still expensive fuel deliveries, while the solar cells and wind capacity is limited.

During this storage of solar energy and wind power are always using the battery pack. Weaknesses battery, in addition to limited capacity, also take a long time, as the wind does not always blow strongly, while the sun shines only during the daytime



An interesting solution is currently being created by converting the excess power generated at certain moments in the form of synthetic natural gas.

This process is successfully developed in German and Austrian scientists, among others, cooperation with the Fraunhofer Institute remedy Technology and Fuel Systems Solar Energy, Germany.

Through the process of electrolysis, electric current direction of the windmill or solar cells will separate water into hydrogen and oxygen gas. Addition of carbon dioxide and hydrogen to make methane gas metanisation results can be stored in gas cylinders or distributed through the existing gas network at this time.



For remote areas, this is very useful, not only for the needs of the kitchen, but also provide electricity. Even now, there are many generators that use natural gas, fuel-cell power plant can also be used without transport to be troubled with a difficult and dangerous.

For a very rich country with sunshine and has thousands of remote islands such as Indonesia, this is certainly an advantage if implemented.\



Especially now Fraunhofer scientists also have found that solar cell efficiency of 41.1 percent has developed a young scientist, Dr. Frank Dimrtoh and his team. Metamporpic solar cell efficiency triple-junction is almost twice the efficiency of conventional silicon-based solar cells today.

Tuesday, August 9, 2011

Properti | Ruangan

 Menghias Rumah Dengan Ulos
Oleh Kevin

Bila pergi ke medan atau kota-kota di Sumatera Utara, kita sering membeli ulos sebagai buah tangan. Ulos sudah terkenal sebagai kain tenun tradisional khas masyarakat Batak.

Ulos sebenarnya pakaian sehari-hari masyarakat Batak sebelum pengaruh kebudayaan Barat masuk. Konon, pada zaman dulu, wanita batak yang belum menikah melilitkan ulos di atas dada, sedangkan perempuan yang sudah menikah dan punya anak atau para lelaki melilitkannya di bawah dada.

Panjang ulos bisa mencapai 2 meter dengan lebar 70cm. Agar menutup sebagian besar tubuh, dua helai ulos biasanya disambung menjadi satu. Untuk membuat sehelai ulos, butuh waktu berbulan-bulan. Apalagi bila motifnya rumit.

Bila kita mau sedikit berkreasi, ulos dapat menjadi bagian dalam keindahan interior rumah kita. Namun, kita harus memilih ulos yang paling sesuai untuk dekorasi ruangan. Sebab, ada beberapa jenis ulos yang sebenarnya hanya boleh dipakai untuk upacara adat yang bernilai sakral.

Untuk itu, kita pilih uloas yang bermotif umum saja. Sebagai penghias ruangan, ulos dapat digunakan untuk kain penutup meja, penutup kursi, bekleed, gorden, hingga hiasan dinding. Warna dan motifnya yang variatif, memudahkan kita untuk menyelaraskan ulos dengan nuansa interior yang diinginkan.

Yang perlu diperhatikan adalah dominasi warna dan gaya yang sudah ada terlebih dulu dalam interior kita. Bila ruangan  rumah sudah dipenuhi dengan warna dan motif, kita dapat memilih ulos dengan motif yang lebih sederhana dan warna yang senada dengan salah satu warna yang ada di ruangan kita.

Namin, bila interior terasa lebih kosong, kita bisa menerapkan ulos dengna motif yang lebih kaya akan corak. Warna ulos dapat dipilih yang lebih kontras dari warna bagian yang hendah diberi ulos tersebut.

Menurut sejumlah desainer, menata interior butuh keberanian mencoba dan jangan takut mengekspresikan selera kita. Hal itu dapat membantu ktia merasa lebih nyaman berada di rumah. Selain itu, hal ini menjadi sebuah usaha untuk melestarikan budaya nusantara.

Saturday, July 30, 2011

Property | Sudut Baca

Menciptakan Sudut Baca Di Rumah

Oleh Kevin



BUDAYA membaca memang harus dimulai sedari dini untuk memperluas wawasan. Oleh karena itu, membuat sudut baca di rumah menjadi satu hal yang patut diperhatikan, mengingat tempat membaca menjadi satu point guna memaksimalkan waktu membaca kita

Sayangnya, saat membangun rumah, tersedianya ruang baca pribadi kerap luput dari benak sebagian orang. Lalu, apakah harus merenovasi rumah demi mendapatkan “surga baca”? dengan sedikit melibatkan sisi kreatif anda, sudut baca yang nyaman pun dapat dimiliki tanpa biaya ekstra mahal.


Pertama, tentukan ruang mana yang akan Anda pakai sebagai sudut baca ideal, sebagai contoh di ruang keluarga atau kamar tidur. Pertimbangkan luas ruangan, jangan terlalu sempit karena akan mengurangi kenyamanan. Selain itu, sebaiknya anda memilih posisi sudut baca yagn bersebelahan dengan jendela. Dengan pencahayaan yang baik, tidak perlu menggunakan cahaya lampu saat membaca di siang hari. Namun, perlu diperhatikan posisi kursi agar cahaya matahari tidak menyilaukan dan membuat mata cepat lelah.


Kedua, berdasarkan luas ruangan yang tersedia, sesuaikan perabotan yang akan diletakkan di sudut baca. Apabila tidak terlalu luas, anda cukup menyediakan kursi, rak buku kecil, dan lampu baca. Kursi yang empuk tentu akan emmberi kenyamanan saat membaca. Sedangkan untuk ruangan yang luas, pilihan kursi atau sofa dengan sandaran reclining dapat menjadi pertimbangan. Akan tetapi, usahakan agar perabotan-perabotan tersebut harus tetap menyatu dan harmonis dengan tema serta desain rumah secara keseluruhan.

Ketiga, tampilkan nuansa warna cantik pada perabotan di ruang baca anda yang tentunya harmonis dengan warna ruangan secara keseluruhan. Misal, kamar tidur anda memandukan warna coklat tua dan krem, maka warna putih dengan sedikit motif pada sofa atau kursi anda akan menjadi “teman” yang menyatu dengan ruangan.

Keempat, permanis meja dengna pernak-pernik yang tidak berlebihan. Foto keluarga dengan warna bingkai yang senada akan menjadikan sudut baca terasa hangat. Selain itu, disarankan untuk meletakkan hanya perlengkapan yang mendukung kegiatan membaca anda, seperti pembatas buku dan alat-alat tulis. Meja yang terlalu penuh akan membuat ruang gerak anda terbatas dan membuyarkan konsentrasi.


Maka, saatnya untuk anda mendapatkan banyak ilmu di sudut baca yang apik nan menarik.

Wednesday, July 27, 2011

Ornamen | Linoleum

Pelapis Lantai Ramah Lingkungan
Oleh Kevin

MASYARAKAT Eropa amat sadar bahwa kualitas hidup mereka ditunjang oleh pneggunaan material yang ramah lingkungan. Pemerintah Negara-negara Eropa umumnya telah menerapkan standar yang ketat terhadap penggunaan material bangunan.

Untuk pelapis lantai, misalnya, semenjak dulu mereka telah memakai bahah yang disebut linoleum. Bahan ini elastis dan terbuat dari komponen organic dan anorganik. Linoleum mas kin telah didesain dengan beragam warna dan corak sehingga mengikuti tren lantai yang ada.

Kelebihan lioneum adalah mudah diurai kembali oleh tanah bila bahan ini tak lagi digunakan. Kelebihan lainnya yakni ketahanannya terhadap panas, termasuk api, yang lebih baik disbanding plastic atau kain.

Sisi ramah lingkungan selanjutnya dari linoleum adalah dibuat dari bahan alami yang erukur dan dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Sedikitnya ada enam bahan utama untuk membuat linoleum, yakni jute, pigment, rasin, linsedd iol, limetstone, dan woodfloor.

Untuk pemakaian pada lantai, linoleum dikategorikan menjadi tiga produk, yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur.

Selain ramah lingkungan, bahan ini juga mudah dibersihkan dan ketebalan kurang dari 5 mm. panjang satu gulungnya bisa mencapai 32 m dengan lebar sesuai kebutuhan.

Bahan pelapis lantai ini banyak dipilih oleh para desainer di Eropa dan telah digemari masyarakat di sana. Linoleum tak hanya dipergunakan bagi rumah tinggal. Hotel, perkantoran, dan rumah sakit juga bisa menggunakannya.

Pemasangannya juga mudah, hanya memerlukan permukaan yang rata, seperti lantai semen dan ditempelkan dengan perekat khusus. Lebih baik lagi bila perekatnya juga ramah lingkungan.

Jadi, mengusahakan tempat tinggal yang nyaman dan sehat bisa pula diusahakan melalui material bangunan dan peralatan elektronik yang ramah lingkungan, jika lahan untuk menanam pohon sudah tidah ada.

Wednesday, July 20, 2011

Ornamen | Furniture

Kreatif Dengan Memanfaatkan Barang Sisa

Oleh Kevin

Mendesain dan menciptakan interior yang nyaman tak selamanya harus merogoh kocek yang dalam. Dengan memanfaatkan barang sisa plus kreativitas diri, akan tercipta barang atau furniture bagus, berkualitas, dan kokoh.

Bagi anda pencinta buku, tentu mengidamkan rak buku yang kokoh, kuat, dan bisa menampung buku yang banyak. Sayangnya, untuk mendapatkan furniture idaman khususnya  rak yang sesuai dengan kondisi kantong tak semudah membalikkan telapak tangan.

Akibatnya, buku sering kali teronggok begitu saja di lantai yang lembab. Padahal jika kondisis ini dibiarkan akan memberikan efek yang buruk buat buku.

Sebetulnya hal ini tak perlu terjadi jika saja anda pandai memanfaatkan barang bekas yang berada si sekitar rumah. Sisa kayu, rotan, atau bamboo jika dijalin dengna bantuan paku dan sedikit kreativitas bisa dijadikan rak yang cukup kokoh.

Selain itu, beberapa tempat di Jakarta juga banyak yang menjual kayu sisa peti kemas yang biasa dikenal dengan sebutan jati belanda. Pedagang kayu asal Madura ini banyak terlihat di daerah pinggiran . umumnya kayu-kayu papan tersebut sudah diserut halus. Dan ukurannya pun cocok untuk dijadikan rak buku.

Untuk modelnya, anda bisa meniru desain-desain yang ada di majalah interior atau artikel artikel yang ada di situs online yang ada di internet atau  di bilikbagus.blospot.com atau ornamenlandscape.blogspot.com. lalu desain tersebut bisa bisa dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Jika anda membutuhkan ruang berlaci untuk menyimpan pembatas buku atau klip kertas, sediakan laci kecil untuk menyimpannya di sudut rak paling bawah.

Sebagai finishing-nya, anda bisa menggunakan pelitur atau cat warna-warni. Pilihan warnanya bisa disesuaikan dengna cat dinding di mana rak tersebut akan diletakkan.

Jika anda tak punya waktu untuk memaku kayu, mintalah bantuan penjual kayu bekas peti kemas untuk mencarikan tukang yang memang terbiasa membuat furniture atau rak buku. Dengan begitu, banyak rupiah yang bisa dihemat ketimbang membeli furniture atau rak buku siap pakai.

Tuesday, July 19, 2011

Jendela Bagus Sedap DiPandang

PERSPEKTIF PROPERTI | JENDELA BAGUS SEDAP DIPANDANG

oleh : Abun Sanda exceutive summary oleh : Kevin

APA makna jendela? Ada banyak arti tergantung dari mana kita memandangnya. Sebagian diantara kita melihatnya sebagai mata dinding. Sebagian lagi melihat jendela sebagai sarana untuk menatap dunai luar, memberi makna amat berarti bagi sebuah rumah. Bayangkanlah betapa ganjilnya sebuah rumah atau kantor yang tidak berjendela sama sekali. Pikirkan pula betapa tak nyamnannya penghuni rumah kalau ruamhnya hanya memiliki satu pintu, tanpa jendela dan lubang angin sama sekali.

Oleh karena makna jendela yang demikian penting, pengembang selalu berlomba membuat jendela yang sangat baik. Ada yang membuatnya dengan penuh ornamen, polos-polos saja, dan ada pula dari kaca bertulang. Tulang itu membuat jendela lebih sedap dipandang mata, dan lebih kokoh.

Di kota-kota Eropa, seperti Luzern, Paris, Strasbourg, Berlin, Roma dan Amsterdam, pengembang suka membuat jendela yang tampak artistik. Jendelanya sih tetap egi empat. Hal yang membedakannya dengan yang alin adalah cara mendandani jendela itu. Ada yang berdaun, tanpa daun pintu, atau berdaun tetapi hanya sebatas asesori. Pengembang lain membua jendela dari kaca bertulang , atau jendela yang dibuat agak menjorok ke belakang, agar tampak lebih elegan.

Sebaigan pengembang membuat sedikit ruang dan perekat untuk kembang warna-warni di jendela itu, sehingga meski kaca jendela dan kusen tidak mewah, tetapi karean di sana tegak kembang beragam warna, nuansanya menjadi lain sam sekali. Sebagian pengembang lain memuat patung di sisi, di atas atau di bawah jendela itu sehingga jendela tersebut tidak sekadar jendela melainkan suatu fasilitas yang membutat suassana jauh lebih hidup.

Menariknya, umumnya kota-kota di Eropa selalu menyediakan jalan lapang sehingga baik mobil, sepeda motor dan banyak sepeda hidup berdampingan secara damai di jalan raya dan trotoar. Keelokan jendela juga akan tampak dari sini. Mobil melaju mulus, lalu di tiap sisi jalan ada pengendara sepeda melaju dengan rileks.

Kalau kita pandang dari jauh suasana ini, akan tercipta ilustrasi tentang kehidupan penuh damai, dengan jendela atraktif tersebut sebagai latar belakang. Para pengayuh sepeda itu praktis memberi warna eksotis di jalan raya karena kehadirannya memberi garis sangat dominan. Bayangkan, di sebuah kota serba modern, dengan rumah dan jendelanya yang keren, ada pemandangan elok di jalan raya: sepeda berjalan seiring dengan mobil-mobil mewah an super canggih. Fantasi kita terbang ke mana-mana.

Ingin sekali kita melihat pemandangan seperti ini ada juga di DKI Jakarta dan ktoa-kota lain di Indonesia. Tetapi tentu kita tak perlu bermimpi mengcopy pemandangan itu, sebab kita mempunyai langgam sendiri yang tidak kalah menariknya. Masalahnya, kita kerap tidak memberi porsi perhatian yang cukup besar kepada eksistensi jendela. Kita abai terhadap keindahan jendela sehingga mengentengkannya. Akan baik sekali kalau kita lebih teliti memilih bentuk kusen, bentuk daun jendela maupun besaran kacanya. Baik pula kalau kita memberi pemanis di sini, misalnya ornamen, dan patung-patung kecil yang elok.

Kita pun ingin di antara deru kendaraan mewah dan butut, di antara kepikukan bus kota dan gelegak sepeda motor, ktia masih bisa melihat sejumlah warga tampan dan rupawan mengayuh sepeda di jalan-jalan raya. Betapa inginnya kita melihat pelbagai jenis kendaraan bermotor hidup berdampingan secara damai dengan sepeda. Sebagai latar belakangnya, rumah atau gedung yang memiliki pintu, jendela yang memukau itu. [HDG]

Selengkapnya anda bisa mengunggah ke situs :http://ornamenlandscape.blogspot.com

Monday, July 18, 2011

Properti | Kamar Mandi

Mendesain Kamar Mandi Yang Nyaman
oleh Kevin

Citra kamar mandi pada masa lalu di benak orang Indonesia pada umumnya adalah tempat yang basah, lembab, dan tentu bukan tempat yang bakal dipilih untuk berlama-lama di dalamnya. kini, bagian rumah yang umumnya terletak di belakang ini justru menjadi tempat yang penting dan didesain khusus agar orang merasa betah di dalamnya.



seiring dengan semangat go green, menghadirkan nuansa alam di dalam kamar mandi menjadi konsep yang sering digunakan, yang hal ini dapat dilakukan dengan membuat bukaan pada dinding kamar mandi menjadi agar ruangan ini terlihat lebih alami. akan tetapi, jangan lupa untuk memastikan bahwa bukaan tersebut bukan malah menjadi celah bagi orang lain untuk melihat ke dalam, karena bagaimana pun area ini adalah tempat yang sangat privat.

Untuk menambah kesah alami, optimalkan bukaan di beberapa tempat agar selain cahaya matahari dapat masuk, angin juga dapat berhembus ke dalam. di beberapa desain kamar mandi bahkan membiarkan sebagian atapnya terbuka, yang biasanya dijadikan area basah. Hal ini memberi sensasi seolah-olah mandi di tengah alam terbukan.


kalaupun ingin terlindungi dari hujan, bisa menggunakan kanopi dengan bahan teransparan, sehingga kesan terbuka tetap terasa, sinar matahari pun tetap masuk dengan leluasa.

Yang tak ketinggalan untuk mendukung konsep ini adalah penggunaan material kamar mandi. bahan-bahan alamai jelas menjadi pilihan utama. untuk lantai, misalnya, bisa menggunakan batu koral, sementara untuk dinding bisa batu alam yang diterapkan sebagai area basah. sebagai pemisah dengan area kering, dinding bisa divariasikan dengan cat putin biasa atau menggunakan batu bata yang diekspos.



Kalaupun ingin yang lebih mudah perawatannya bisa menggunakan jenis lantai keramik yang menggunakan motif bebatuan alam yang saat ini banyak dijumpai. sementara itu, jika tak terbiasa dengan pancuran air dan tetap ingin menghadirkan bak air, tak ada salahnya menggunakan guci besar yang terbuat dari tanah liat, sehingga kesan natural tetap terasa.



Terakhir, tambahkan tanaman ke dalam kamar mandi. gunakan tanaman dalam pot yang agak besar lalu letakkan di sudut-sudut ruang, sementara tanaman kecil dapat ditaruh di rak atau sekitar wastafel. akan tetapi, jangan lupa untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman dengan memberi pasokan matahari dan air yang cukup.

Wednesday, July 13, 2011

Properti | Kamar Tidur

Kamar Tidur Remaja Yang Memancing Kreativitas

Oleh Kevin

Siapa bilang anak remaja tak membutuhkan aktualisasi diri? Bagi anak-anak usia remaja, mengekspresikan apa yang mereka inginkan adalah hal yang wajar dilakukan. Bahkan tak jarang, mereka mengekpresikannya pad interior kamar yang menjadi area pribadi mereka.

Di usia remaja ini pula, mereka mulai memiliki privasi. Furniture yang mereka gunakan pun mulai menunjukkan karakter dari penghuninya. Tak jarang poster-poster musisi idola ditempel menyolok di salah satu sisi kamar untuk lebih menekankan genre musik favorit si empunya kamar.

Boleh dibilang, bagi seorang anak remaja, kamar tidur merupakan tempat di mana mereka dapat berkreasi mengekspresikan jati diri secara bebas. Bahkan para remaja ini biasanya melengkapi kamar dengna peralatan yang menunjang kreativitas mereka.

Biasanya bed set untuk remaja juga dilengkapi dengan rak computer yang simple. Hal ini tentu saja untuk menunjang kegiatan belajar si anak. Sah-sah saja jika ia menggemari jenis musik tertentu, namun acara belajar tetap harus berlangsung, bukan?

Untuk perabot, para remaja ini umumnya cenderung meyukai gaya minimalis dengan warna-warna warm color seperti kuning, merah, orange dan jingga. 

Namun demikian, tidak sedikit juga dari mereka yang menyukai warna-warna cool seperti ungu, biru dan hijau. Warna-warna ini tanpa disadari penting sekali untuk menghidupukan suasana dan menambah kenyamanan kamar tidur.

Untuk lighting, pemakaian lampu LED hemat energi yang ramah lingkungan juga bisa digunakan untuk membuat suasan kamar jauh lebih nyaman. Walaupun hemat energi, pastikan kamar anak harus terang agar tidak merusak mata.

Dengan kamar tidur baru yang dirancang sesuai dengan kepribadian dan karakteristik khas anak remaja, diharapkan dapat menstimulus daya kreasinya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, juga mampu merangsang daya kreativitasnya. Anda juga tertarik untuk menata ulang kamar putra-putri anda?

Friday, July 8, 2011

Ornamen | Shower

Shower Untuk

Menghemat Ai
r

Oleh Kevin

Dulu, Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Hutannya hijau lebat, sayuran dan buah-buahannya ranum, dan sungai-sungai mengalir jernih sampai jauh.

Namun, seiring tumbuhnya permukiman yang menciptakan kota-kota modern, “paru-paru” ini kian keropos. Penebangan hutan terjadi dengan liarnya, sungai-sungai menjadi tempat sampah yang kotor dan berbau airnya, dan sayuran serta buah-buahan tampak pucat tak segar.

Di kota besar seperti Jakarta, air bersih menjadi baran yang mewah. Buktinya, di surat kabar acap mendapat keluhan dari pembaca akan buruknya kualitas air yang diterimanya dengan berlangganan.

Namun, kita sendiri masih suka pempraktikan gaya hidup yang memboroskan air. Contohnya mudah, dengan enteng kita mencuci mobil atau motor dengan banyak air setiap hari, atau mandi dengan siraman air bak yang berlimpah.

Memang menyegarkan saat membasuh diri dengan air pancuran yang mengalir di bak mandi. Rasnya bukan main, langsung nyes setelah disengat matahari. Akan tetapi, dengan cara demikian, bukan tak mungkin bumi kita kan kering kerontang di kemudian hari.

Oleh sebab itu, kita perlu mengubah perilaku kita saat mandi. Ada cara agar mandi tetap menyegarkan, tetapi air yang dibuang dapat lebih hemat. Gunakan Shower.

Sekarang banyak produsen shower yang mendesain poduknya agar ramah lingkungan. Mereka memodifikasi system penyemprotannya agar bisa menghemat air sekitar 30 ribu liter per tahun atau 35%, itu angka yang amat bermakna bila sebagian besar orang mau beralih ke shower.

Penampilan pancuran air ini pun semakin oke. Bentuknya dirancang mengikuti tren masa kini yang seba minimalis. Pancuran ini semakin banyak dibuat dengan poerselen atau tembaga agar bebas karat. Ada pula yang menambahkan tombol of atu on pada pegangannya untuk membantu menghemat air lebih banyak lagi.

Pemborosan air juga berasal dari toilet atau water closet. Bila kita mau memakai closet yang dilengkapi dengan dua sistem penyiraman, air yang dihemat mencapai 62.000 liter per tahun.

Produk terbaru dari closet ramah lingkungan yakni memilki kapasitas air untuk menyiram sebesar 3 liter dan 4,5 liter. Dari rumah kita, mari mulai “meyimpan “air untuk masa depan.

Thursday, July 7, 2011

Usang yang Berkelas




InteriorPoste Restaurant and Bar di Gedung East di Kawasan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Sarie Febriane
Di Jakarta, tempat ”kongkow” seperti restoran dan bar tak cukup hanya menjanjikan kenikmatan makanan dan minumannya. Atmosfer ruangan harus diciptakan melalui tata ruang yang berkarakter dan membuat betah. 

Tata ruang restoran dan bar seperti apa yang kini menggejala di Jakarta, yang konon senang berdandan serba gemerlap ini?

Bagi kaum urban Jakarta, khususnya kalangan eksekutif muda alias ”eksmud”, tempat nongkrong yang asyik bukanlah tempat yang serba bling-bling alias gemerlapan. Tempat nongkrong yang nyaman justru yang tampil lebih sederhana, bahkan ”diusang-usangkan”. Meski begitu, sentuhan selera yang berkelas tetap terlihat.

Poste Restaurant and Bar di East Building di kawasan bisnis elite di Mega Kuningan, misalnya, mendesain ruangnya jauh dari unsur kegemerlapan. Interior Poste yang baru direnovasi itu didesain oleh Alvin Tjitrowirjo, yang selama ini dikenal sebagai desainer produk. Poste merupakan karya Alvin perdana untuk desain interior.
Pemilihan material, mulai dari lantai, dinding, perabot, hingga pernak-pernik ruangan, menghadirkan atmosfer yang serba kosmopolitan, bohemian, santai, dan tak berlebihan. Warna-warna netral, seperti putih, abu-abu, kecoklatan, dan hitam, berserak di berbagai penjuru ruangan dalam komposisi yang pas.

Alvin misalnya memilih lantai berwarna abu-abu usang, dinding bata ekspos berwarna putih, kayu bekas peti kemas coklat muda untuk lemari minuman di meja bar, kursi kayu coklat tua berlekuk sederhana, kartu-kartu pos tua sebagai penghias dinding, hingga koper-koper tua yang telah usang.

”Konsep haute bohemian yang memang ingin kita tampilkan sehingga pengunjung merasakan suasana yang nyaman dan santai, tetapi tetap berkelas,” kata Alvin.

Seluruh material diatur dalam komposisi yang tak berlebihan, tidak menor. Berbagai ornamen serba vintage (berkesan usang dan kuno) dari berbagai negara dihadirkan secukupnya sehingga tidak membuat keseluruhan ruangan menjadi serupa museum ataupun galeri pameran.

Hal itu boleh jadi karena area kosong tetap dihadirkan sedemikian rupa. ”Kekosongan” itu juga berkat dominasi warna putih dof melalui material seperti dinding bata ekspos, jendela-jendela besar berkaca bening yang membingkai area hijau di luar restoran, meja makan marmer, hingga meja bar.

”Meskipun ada nuansa tradisional, kuno, tetapi tidak ditampilkan berat sehingga secara keseluruhan, penampilannya tidak seperti berteriak,” imbuh Justina S Harjono, pemilik Poste.


Di ruang bagian dalam yang dibingkai oleh jendela-jendela besar, corak geometris lantai tampil lebih berwarna dengan paduan hitam, merah, putih, dan kuning tua. Ubin tersebut menurut Alvin dipesan di Yogyakarta dan dikerjakan satu per satu oleh perajin tradisional. Meski berwarna lebih ramai, ubin dibiarkan tampak kusam, tidak dipoles.

Berkarakter industrial
Keusangan juga tampak kuat dalam penataan ruang di restoran dan bar Potato Head, yang juga di kawasan bisnis, Pacific Place, SCBD. Restoran dan bar ini juga menyasar kalangan bisnis berusia muda, baik lokal maupun ekspatriat, utamanya yang berkantor di SCBD.

Emmelyn Gunawan, humas Potato Head (PH) mengatakan, konsep desain PH adalah industrial setting di awal era 1930-an. Kesan vintage yang usang dipadukan dengan unsur modern dari meja makan serta kursi Tolix dan Thonet dari Perancis. Desain PH digarap oleh Andra Martin dengan mengadaptasi gagasan dari kedua pemilik PH, Jason Gunawan dan Ronald Akili.

”Kami ingin pengunjung merasa berada di dunia yang playful dan quirky. Jadi, rasanya bisa santai,” kata Emmelyn.

Unsur keusangan itu tampak pada pemilihan material, seperti potongan jendela dan pintu krepyak tua, tegel abu-abu dalam potongan kecil buatan Yogyakarta, pintu kayu yang mengelupas, lemari hijau dari rumah sakit tua di Perancis, sampai pagar besi yang sudah berkarat. Karat pada pagar besi di lantai dua restoran malah dipelihara dengan dilapisi cairan khusus. Lampu-lampu gantung di sepanjang meja bar juga dimodifikasi dari bekas hidung mesin pesawat terbang tua di tahun 1930-an.

”Seluruh material dikumpulkan dari berbagai pelosok di Indonesia, Perancis, dan Melbourne (Australia),” kata Emmelyn.

Dalam hal pencahayaan ruang, baik Poste maupun Potato Head sama-sama memanfaatkan pencahayaan alami di siang hari dan pencahayaan tak langsung di malam hari. Pencahayaan alami itu berkat jendela-jendela berukuran besar di Poste dan pemanfaatan area teras di Potato Head. Pencahayaan tak langsung dimainkan dengan cara membiaskannya ke dinding sehingga kesan dramatis muncul.

Dengan penataan yang tak berlebihan, material serba usang rupanya secara keseluruhan mampu tampil berselera dan berkarakter. Tanpa lantas menimbulkan kesan berat dan membikin jenuh.